Jembatan Duwet, Sang Titian Berbalut Sejarah Dan Wisata.

Jembatan Duwet, Sang Titian Berbalut Sejarah Dan Wisata.

Jembatan Duwet atau Kretek Duwet mungkin kurang kondang. Namun demikian ia telah lama memudahkan aktifitas ekonomi antar dua wilayah yang dibatasi oleh Sungai Progo. Lebih dari itu faktor sejarah dan struktur gantungnya menjadi daya tarik tersendiri. Bukan hanya untuk berswafoto semata, namun mengenang kembali suatu masa ketika republik ini tengah dilahirkan.

Sejenak Tilik Pembuatan Mie Lethek

Sejenak Tilik Pembuatan Mie Lethek

Pernah tutup karena kalah bersaing dengan mi instan, pembuatan mi lethek yang masih tradisional ini kembali bangkit. Digemari tokoh kondang macam SBY dan Obama, serta didukung naiknya tren makanan organik dan faktor sejarah, pabrik bahan kuliner khas Yogyakarta itu mencoba mereguk kembali kejayaan. Proses produksi yang masih konvensional menjadi salah satu tantangan walau itu justru menarik bagi sejumlah kalangan.
Menyibak Sisi Kehidupan Melalui Environmental Portrait

Menyibak Sisi Kehidupan Melalui Environmental Portrait

Coba perhatikan foto-foto di halaman ini. Saya menghasilkan potret-potret tersebut dalam rangka penugasan dari klien maupun project pribadi. Harusnya anda bisa dengan mudah menebak apa profesi subyek dalam foto tersebut. Sekarang coba bandingkan jika foto tersebut diambil di sebuah studio foto dengan latar polos atau foto pemandangan artifisial layaknya foto-foto wisuda. Apakah anda masih bisa dengan mudah mengetahui pekerjaan si subyek foto? Nah, foto-foto ini bisa disebut sebagai environmental portrait.

Museum Multatuli, Dari Lebak Untuk Dunia

Museum Multatuli, Dari Lebak Untuk Dunia

Rumah yang dibangun tahun 1923 tersebut terletak persis di muka Alun-Alun Rangkasbitung, Lebak, Banten. Pepohonan rindang di halaman depan membuat siapa pun betah duduk berlama-lama terutama kala panas siang menyengat. Bangunan kolonial sekaligus cagar budaya itu sesungguhnya adalah bekas tempat tinggal Wedana Rangkasbitung yang kini beralih fungsi menjadi Museum Multatuli.

Sejumput Kisah Negeri Daun Emas (bag. 1)

Sejumput Kisah Negeri Daun Emas (bag. 1)

Siang itu angin semilir membelai lembut wajah kala saya melintas aspal antara Kalisat dan Mayang. Roda dua melaju lambat dan helm sengaja dilepas demi khusyuk menghirup semerbak wangi yang mengudara. Harum itu berasal dari daun tembakau yang dijemur di banyak halaman rumah. “Mungkin di Jember dulu lapangan dibuat bukan untuk bermain bola tapi menjemur tembakau ya. Haha,”