Kreskros, Antara Plastik Dan Gaya Hidup Berkelanjutan

Kreskros: Antara Plastik, Desain & Tas Kekinian

Saat plastik menjadi musuh, sebuah usaha kerajinan tas milik anak muda Ambarawa menjadikannya sebagai bahan utama. Desain dan media sosial menjadi senjata tambahan.

***

Bangunan sederhana itu menyatu sebagai sisi belakang sebuah toko yang terletak di Jalan Jendral Sudirman, Ambarawa, Jawa Tengah. Di dalamnya belasan orang pekerja, sebagian besar wanita, melakukan rutinitas harian, membuat produk tas dari bahan plastik kresek. Bermacam aktifitas berlangsung seperti menyortir, membersihkan, menghaluskan, memotong, merajut, menjahit dan lain sebagainya. Saat plastik tengah ‘populer’ dengan peran antagonis sebagai musuh lingkungan, di tempat ini material yang sama menjalani fungsi yang bertolak belakang.

Riwayat Kreskros

Otak di belakang semua ini adalah Deasy Esterina. Wanita asal Ambarawa itu adalah pendiri sekaligus pemilik usaha tersebut yang diberi nama Kreskros. Bermula kala Deasy menyelesaikan kuliah di Jurusan Arsitek Interior Universitas Ciputra, Surabaya. Saat itu ia memiliki hobi merajut dan mulai menjual hasil kriyanya. Sadar bahwa benang sudah umum dipakai, wanita kelahiran 1990 itu mencari alternatif bahan lain dan pilihan jatuh pada plastik kresek.

“Kresek itu murah, melimpah dan terlihat beda. Sesederhana itu,” ujar Deasy. Seiring waktu ia sadar tengah memasuki perkara yang lebih besar yakni isu lingkungan. “Limbah plastik terkenal karena sulit terurai. Saya baca majalah yang menyebut Indonesia adalah pencemar laut terbesar di Asia Tenggara,“ terangnya. Artikel yang sama menulis sekitar 3,2 juta ton sampah plastik menggenangi perairan Indonesia pada awal dekade ini. Berbagai berita negatif tentang limbah plastik itu mulai mengusik pikirannya.

Aktifitas memilah sampah plastik di pengepulan tetangga
Suasana ruang produksi yang didominasi perempuan
Membersihkan cukup dengan air sabun

“Hobi ini ternyata bisa berperan lebih asalkan fokus dan konsisten”, seru empat bersaudara tersebut. Ia lantas mengambil sebuah keputusan besar, menjadikan kegemaran sebagai kehidupan utama. Deasy mengawali semua itu dengan meluangkan sekitar 1,5 tahun khusus untuk belajar tentang plastik dan pengembangan usaha. “Salah satu informasi penting yang saya pelajari, ternyata tidak semua jenis plastik bisa digunakan. Hanya  jenis PE dan HD saja yang memungkinkan karena sifatnya kuat, lentur, dan licin sehingga mudah dirajut”, jelasnya.

Sumber Daya

Oktober 2016, saat domain kreskros.com lahir, menjadi tonggak penting sebagai lahirnya Kreskros. Di laman belanja daring tersebut Deasy menjual beberapa produk awal seperti totebag, notebook dan pouch. Jumlah itu kini telah berkembang menjadi 22 produk dengan rentang harga Rp 150.000 hingga Rp 1.950.000. Kapasitas produksinya sendiri saat ini berkisar rata-rata 150 item per bulan. Nama Kreskros sendiri berasal dari kata kresek dikros atau di-crochet dalam bahasa Inggris yang artinya rajut.

Keberadaan kawasan industri di pinggiran Ambarawa memudahkan Deasy mendapatkan bahan baku dan tenaga kerja. “Tantangannya bagaimana membuat karyawan betah. Sebagai usaha kecil yang masih baru, Kreskros belum bisa menawarkan lebih”, jelas Deasy. Aturan 5 hari kerja dan faktor lokasi di tengah kota menjadi keuntungan tersendiri. Suasana rumahan yang egaliter dalam lingkungan kerja juga menjadi daya tarik.

Dengan dilapisi kertas kalkir, plastik disetrika agar halus, licin dan lebih lentur
Aktifitas menjahit dan membuat pola
Plastik dipotong untuk lalu menjadi bahan anyaman atau rajutan
Agar tekstur rajutan lebih terlihat, benang dari plastik kresek dikombinasikan dengan benang wol yang berbeda warna.
Desain & Impact

Deasy juga sadar, membuat kerajinan dari plastik bukan hal baru di Indonesia. Di situlah fungsi desain sebagai pembeda sekaligus penambah nilai ekonomi. Beruntungnya ia menempuh pendidikan yang sesuai. Faktor ini membuat Deasy sebagai sociopreneur berencana mengubah proporsi fokus Kreskros yang saat ini 60% impact dan 40% desain menjadi sebaliknya. “Karena pada akhirnya konsumen menilai kualitas produk. Sebenarnya impact nya tetap namun kapasitas desainnya ditingkatkan”, ujarnya.

Demi mencapai hasil lebih maksimal, awal 2018 Deasy mengajak seorang rekannya bergabung, Edward S Ndoen, lulusan Sarjana Kriya Tekstil ITB. Sementara Deasy banyak berperan di operasional produksi, Edward mengerjakan promosi dan humas. Sejak saat itu Kreksros makin melaju. Berbagai apresiasi dan pengakuan dari sejumlah pihak berdatangan seperti Good Design Indonesia 2018 , Asephi Emerging Awards 2018 dan lainnya. Agenda Deasy dan Edward pun makin padat karena menjadi nara sumber di berbagai acara.

Promosi & Edukasi Melalui Media Sosial

Mengikuti tren global, Kreskros memanfaatkan internet dalam hal promosi dan penjualan. Dua platform paling populer di Indonesia yaitu facebook dan instagram tak luput dijamah. Faktor lokasi Ambarawa yang bukan kota besar dan ketiadaan toko fisik terbantu dengan keberadaan sosial media. Kondisi ini menuntut Deasy lebih ber-storytelling. “Cerita tentang sebuah produk menjadi kekuatan tambahan untuk memikat pasar. Konten seperti ini juga bertujuan mengedukasi konsumen tentang plastik,” terang Deasy.

Tantangan

Sejak awal Deasy sebenarnya tak bermuluk-muluk dengan dampak sosial yang hendak dicapai. Ia sadar bahwa usahanya masih sangat belia apalagi diawali dari hobi sederhana. Namun ia sudah cukup senang mengetahui Kreskros ternyata membawa sejumlah dampak seperti pemberdayaan masyarakat sekitar terutama perempuan dan dampak lingkungan. “Meski kecil tapi setidaknya saya sudah berbuat sesuatu”, ucapnya bangga.

Sejumlah tantangan menanti di depan. “Yang akan selalu ada yaitu eskplorasi material plastik. Lalu 2019 ini saya ingin Kreksros memiliki badan hukum supaya lebih leluasa berkembang. Selain itu saya masih menyiapkan variasi produk berupa home décor”, kata gadis 28 tahun itu. Baginya tantangan yang menjadi target terukur menjadi salah satu kunci utama pengembangan sebuah usaha.

Salah satu inovasi yang sedang dilakukan Kreskros yaitu menciptakan kerajinan anyaman plastik kresek.

Bermacam variasi rajutan yang dihasilkan.
Berawal dari 3 produk, kini Kreskros berkembang dengan 22 varian.
Deasy Esterina dengan berbagai produk Kreskros ciptaannya.
Bijak Berplastik

Reforming, redefining. Mengubah limbah menjadi benda bernilai dan mendefiniskan kembali fesyen sebagai gaya hidup yang berkelanjutan. Begitu filosofi yang tersemat pada Kreskros.  Apa yang dilakukan Deasy adalah salah satu aplikasi sederhana prinsip Design Thinking yaitu mencari solusi dengan mengubah perspektif, melihat sumber masalah sebagai sesuatu yang bernilai. Penerapan yang sebenarnya sudah jamak dilakukan, bedanya ada unsur desain sehingga memberi nilai tambah.

Lebih seabad lalu plastik diciptakan untuk menggantikan material alam yang rapuh dan dapat digunakan berkali-kali. Ia adalah penemuan revolusioner. Tapi ulah manusia justru menjadikannya ancaman dan baru belakangan mulai disadari. Diperlukan tindakan komprehensif dari hulu ke hilir untuk mengatasinya. Apa yang dilakukan Kreskros dan berbagai usaha sejenis rasanya mustahil mengimbangi gelombang plastik yang terlanjur menjadi candu gaya hidup. Namun upaya ini setidaknya memunculkan pertanyaan bagi diri sendiri : Kontribusi apa yang bisa kita lakukan bagi planet kecil bernama bumi?

Indonesian-based photographer and story teller
39 comments
  1. Apik yo Tas Kreskros. Desainnya mantap, bertekstur gituu. Dicampur wol juga jadi unik. Siapa sangka terbuat dari plastik.

    1. Kalo ga salah tahun ini mereka mau ikut Inacraft atau Jakarta Fashion Week gitu di Jakarta. Sapa tau tertarik mau liat langsung produknya

  2. Waah kwren dan salut banget untuk orang 2 kratif begini, gak mudah merajut minpi dengan kenyataan, namun dengn kemauan dan tkead positif tentunya saat ini semua terwujud. Ikut bangga dengan hasil karya yang gemilag

    1. Tahun ini mereka mau ikut Inacraft atau Jakarta Fashion Week gitu di Jakarta. Sapa tau tertarik mau liat langsung produknya, mbak

  3. Waah kreatif sekali ya idenya. Jujur baru tau aku kalau ada produk kreskros pas baca artikel ini. Salut buat Mbak Deasy Esterina penciptanya

    1. Harus berangkat dari sesuatu yang dekat dengan diri sendiri sih ya.

  4. Idenya biasa, hasilnya luar biasa. Ngga semua orang bisa walk the talk their dream. BTW, produknya udah otomatis water proof donk ya? Pan bahannya dari plastik.

    1. Nah, itu dia. Yang paling penting adalah usaha yang konsisten. Kalo waterproof entah juga ya, soalnya dalamnya pakai kanvas

  5. What..kreatif!!! i promise will buy one of their bag. Positif bngt harus didukung.

    1. Langsung cus ke IG atau web mereka ya

  6. Ini keren banget!!
    Aku mau lihat juga dong workshop-nya di Ambarawa.
    Boleh nggak mas orang umum ngintip ke sana?

    1. Coba kontak IG nya aja dulu. Kayaknya sih bisa aja

  7. Salut, bisa mengurangi sampah plastik ini. support local heroes….

    1. Nah, silahkan langsung beli produknya

  8. Yaah aku langsung naksir tasnyaa. Hihihi.Ini beneran kreatif bisa menciptakan karya secakep ini kak. Luar biasa dan aku jadi pengen belajar 🙂

  9. Salut dengan apa yang sudah dilakukan mbak Deasy. Kadang saya suka berpikir, titik apa yang membuat sesorang berani mengatakan ‘okay, ini saatnya saya berbuat sesuatu’, dan tentunya harus disertai perencanaan dan juga modal awal yang cukup matang.

    Semoga semakin banyak orang seperti Mba Deasy, yang bukan hanya berfikir soal untung, tapi juga kebaikan untuk bumi ini.

    1. Nah betul. Paling seru pas bahas masalah itu. Kebetulan Deasy karena terakumulasi dari sering baca berita negatif tentang plastik. Tapi yang paling penting karena dia mulai dari sesuatu yg ia senangi dulu

  10. Aku sering liat kerajinan semacam ini tapi ini amazing bangel modelnya lebih kekinian dan terlihat mahal dan berkelas…

    1. Haha…iya. nilai tambahnya di situ

  11. Keren. Terlihat mahal ya, karena pilihan warnanya hitam-putih. Abadi. Siapa ngira dari kresek. Bahan bakunya ada terus tuh, selama kita masih pakai kresek…

    1. Simpel tapi elegan. di situlah letak pentingnya desain

  12. Kalau narkoba yang membuat orang kecanduan, pengedar nya juga harus di berantas habis termasuk pabrikny. Mestinya juga demikian terhadap pecandu plastik ya Mas

    1. Sayangnya, kayaknya itu mustahil sih mbak.narkoba efeknya langsung terlihat. plastik? ratusan tahun

  13. Sumpahhh…ini keren bangettt….ga cuma soal produksi, tapi juga soal lingkungan, jempol buat pemilik Krekos

    1. yang paling penting sih harus berangkat dari sesuatu yang kita senangi dulu sih

  14. saya pernah ke pembuatan tas dari kantong plastik… ya ampun cantik banget nggak nyangka kalo tas itu dari kantong plastik

    1. The power of design

  15. Inspiratif banget ya. Tas Kreskosnya malah jadi cakep, high class lagi motif dan modelnya. Siapa yang tahu itu terbuat dari olahan plastik ya kak?

    Btw mas jurnalis ya? kok saya suka sekali baca tulisan featurenya. Runut, lengkap, dan ceritane ngalir gitu loh. Tiba2 saja sudah sampai akhir tulisan.

    1. halo, terima kasih atas kunjungannya. Emang keren sih Kreskros itu.
      Aku bukan jurnalis, cuma emang senang dengan gaya bertutur seperti itu.

  16. Walaupu belum bisa memberikan lebih kepada karyawan, tetapi di foto ini saya terharu melihat seorang nenek masih produktif. Keren banget deh ini. Mengubah limbah menjadi sesuatu yang kembali bernilai. Juga bisa mempekerjakan karyawan dari berbagai rentang usia

    1. Social/environment impact emang sekarang mulai ngtrend sebagai bahan jualan sih

  17. Hebaaaat… Produknya juga tampak keren, desainnya bagus.. Sebelum memulai usaha pun Mba Deasy belajar dulu sampai 1,5 tahun ya.. Yang penting juga soal lingkungan dan buat ngurangin sampah plastik. Keren!

    1. Yang paling penting memulai dari sesuatu yg dekat/disenangi

  18. Wah… I just knew her and her bag from your blog. Dia kreatif dan inovatif sekali sebagai perempuan yang telah menempuh pendidikan arsitek. Dia bisa out of box gitu dengan pendidikannya. Nggak melulu harus jadi arsitek.

    Tas-tas bikinannya di foto juga nggak biasa dan bahkan aku lihat gambarnya terkagum-kagum, “bisa seperti ini juga ya?” Soalnya aku kira di awal tadi ya sama seperti lainnya tapi berkat konsisten dan perjuangannya, jadi banyak yang kenal.

    Eh, ternyata aku salah. Kayak Kakak bilang, desain dia yang membuat beda. Keren pokoknya.

    Salam Kak!

    1. Karena dari awal desain memang berfungsi sebagai pemberi nilai tambah. Salam juga ya

  19. Wah… I’ve just known her and her plastic bag from your blog. Dia beneran keren banget Kak.

    Di tengah-tengah plastik yang semakin menumpuk dan entah harus diapakan.

    Sebagai lulusan arsitek, dia berani out of box dari basic pendidikannya. Jadi, lulusan arsitek nggak melulu jadi arsitek.

    Dia berhasil menjadi perempuan inspiratif dengan idenya yang kreatif dan inovatif.

    Awalnya aku kira dia bikin tas kayak orang-orang pada umunnya. Cuma dia bisa konsisten. Sehingga, bisa seterkenal sekarang produknya. Eh, tapi ternyata desainnya beda & cantik banget. Dia berhasil beda dengan produknya.

    Salam sukses Kak!

  20. Seperti biasa, ulasannya lengkap, menarik.. begitu juga dengan gambar-gambarnya. Usaha ini benar2 solusi yang nyata dalam mengatasi limbah plastik.

    1. halo mas Eka, terima kasih atas kunjungannya. small things, big things

What's on your mind