“Mengingatkan saja, sih. Orang yang merestuinya jadi capres adalah orang yang sama yang dulu memutuskan duet dengan yang kalian sebut penjahat hak asasi manusia”
Begitu rangkaian kata yang tertulis di sebuah lukisan besar karya Arwin Hidayat yang terpajang di salah satu ruang pamer. Lukisan itu menggambarkan sosok pria memegang bunga yang dengan mudah ditebak adalah perwujudan presiden Indonesia saat ini. Masih di ruang yang sama, beberapa orang nampak khusyuk membaca buku yang berisi kumpulan ekspresi media sosial sang empunya tulisan pada lukisan tadi, Puthut EA, yang terkenal sebagai orang penting dibalik situs mojok.co.